Di tahun
1170 ada seseorang matematikawan asal italia yang bernama Leonardo Fibonacci
dan lebih dikenal dengan sebutan Fibonacci. Leonardo Fibonacci menemukan sebuah
barisan angka yang disebut dengan baris bilangan Fibonacci. Barisan ini di
temukan oleh Fibonacci dari pengamatannya mengenai perternakan kelinci.
Pada abad
ke-13 Leonardo Pissano menulis sebuah buku yang berjudul “Liber Abaci (Book of The Abacus atau Book Calculating)”. Didalam
buku tersebut ada suatu masalah yang terdapat pada bab 12 yang membahas
mengenai problem kelinci beranak-pinak. Sebuah permasalahan kecil namun sangat
diperlukan kejelian dalam berfikir. Permasalah tersebut adalah “berapa banyak
pasangan kelinci yang beranak-pinak selama satu tahun jika diawali dari
sepasang kelinci (jantan dan betina) dan kelinci tersecut tumbuh jadi dewasa
dan bisa kawin setelah mereka berumur satu bulan sehingga setiap bulan kedua
masing-masing kelinci betina selalu melahirkan sepasang kelinci baru.” Dari
permasalahan inilah Leonardo Pissano menemukan deretan bilangan Fibonacci.
Leonardo
Fibonacci mulai memperkenalkan sistem – sistem aritmatika yang didapatnya dari Hindu
dan Arab tersebut ke dataran Eropa pada tahun 1202. Salah satu yang
diperkenalkan Leonardo adalah tentang urutan angka Fibonacci, yaitu : 1, 1, 2,
3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144,..
Banyak
sekali fenomena menarik dari deretan angka Fibonacci yang secara tidak disadari
mucul dan berada di alam. Salah satu contohnya jumlah kelopak bunga yang apa
bila dijumlahkan akan mucul angka Fibonacci. Lalu pada tubuh manusia bila di
ukur panjang jari dan kemudian di bandingkan dengan lekuk jari, maka akan
terbentuk angka Fibonacci 1.618 dan masih banyak lagi fenomena alam yang
berkaitan dengan bilangan Fibonacci. Dari situlah bilangan Fibonacci disebut
dengan Angka Tuhan, karena banyak sekali kejadian alam yang berkaitan dengan
angka Fibonacci.
Didalam Dunia Saham dan Forex
Bilangan
Fibonacci bukanlah angka yang asing bagi para trader, karena biasanya pada
setiap chart pada platform sudah ada aplikasi untuk menghitung rasio Fibonacci
yang dapat digunakan trader. Namun Fibonacci tidak bisa disebut sebagai
indikator dikarenakan Fibonacci merupakan sebuah alat untuk menghitung rasio
dari setiap garis yang ditarik oleh trader dan tidak terpaku dengan pergerkan
harga yang sudah berlalu.
Buatlah
bagan fibonacci anda dengan menarik garis swing
low atau swing higt untuk
mengetahui batasan rasionya, nanti anda akan bertemu dengan garis-garis yang
menunjukan rasio Fibonacci 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, dan 100%. Tingkatan ini
dapat mengindentifikasi kemungkinan support dan resistence.
Secara tidak langsung rasio-rasio tersebut
memainkan peran penting didalam pergerakan pasar. Anda dapat menggunakannya
untuk menentukan titik-titik berbahaya ketika harga berubah arah mendekati
level support dan resistence atau kemungkinan harga malah berlanjut setelah
melewati batas rasio dan menuju rasio lainnya. Maka dari itu rasio tersebut
dapat digunakan seperti sebuah rambu-rambu peringatan, dengan begitu para
trader yang menggunakan Fibonacci bisa berhati-hati ketika mengambil posisi
atau pun close order.