Jumat, 19 Desember 2014

Berkenalan Dengan Angka Tuhan atau Fibonacci



Di tahun 1170 ada seseorang matematikawan asal italia yang bernama Leonardo Fibonacci dan lebih dikenal dengan sebutan Fibonacci. Leonardo Fibonacci menemukan sebuah barisan angka yang disebut dengan baris bilangan Fibonacci. Barisan ini di temukan oleh Fibonacci dari pengamatannya mengenai perternakan kelinci.

Pada abad ke-13 Leonardo Pissano menulis sebuah buku yang berjudul “Liber Abaci (Book of The Abacus atau Book Calculating)”. Didalam buku tersebut ada suatu masalah yang terdapat pada bab 12 yang membahas mengenai problem kelinci beranak-pinak. Sebuah permasalahan kecil namun sangat diperlukan kejelian dalam berfikir. Permasalah tersebut adalah “berapa banyak pasangan kelinci yang beranak-pinak selama satu tahun jika diawali dari sepasang kelinci (jantan dan betina) dan kelinci tersecut tumbuh jadi dewasa dan bisa kawin setelah mereka berumur satu bulan sehingga setiap bulan kedua masing-masing kelinci betina selalu melahirkan sepasang kelinci baru.” Dari permasalahan inilah Leonardo Pissano menemukan deretan bilangan Fibonacci.

Leonardo Fibonacci mulai memperkenalkan sistem – sistem aritmatika yang didapatnya dari Hindu dan Arab tersebut ke dataran Eropa pada tahun 1202. Salah satu yang diperkenalkan Leonardo adalah tentang urutan angka Fibonacci, yaitu : 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144,..

Banyak sekali fenomena menarik dari deretan angka Fibonacci yang secara tidak disadari mucul dan berada di alam. Salah satu contohnya jumlah kelopak bunga yang apa bila dijumlahkan akan mucul angka Fibonacci. Lalu pada tubuh manusia bila di ukur panjang jari dan kemudian di bandingkan dengan lekuk jari, maka akan terbentuk angka Fibonacci 1.618 dan masih banyak lagi fenomena alam yang berkaitan dengan bilangan Fibonacci. Dari situlah bilangan Fibonacci disebut dengan Angka Tuhan, karena banyak sekali kejadian alam yang berkaitan dengan angka Fibonacci.

Didalam Dunia Saham dan Forex

Bilangan Fibonacci bukanlah angka yang asing bagi para trader, karena biasanya pada setiap chart pada platform sudah ada aplikasi untuk menghitung rasio Fibonacci yang dapat digunakan trader. Namun Fibonacci tidak bisa disebut sebagai indikator dikarenakan Fibonacci merupakan sebuah alat untuk menghitung rasio dari setiap garis yang ditarik oleh trader dan tidak terpaku dengan pergerkan harga yang sudah berlalu.

Buatlah bagan fibonacci anda dengan menarik garis swing low atau swing higt untuk mengetahui batasan rasionya, nanti anda akan bertemu dengan garis-garis yang menunjukan rasio Fibonacci 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, dan 100%. Tingkatan ini dapat mengindentifikasi kemungkinan support dan resistence.

Secara tidak langsung rasio-rasio tersebut memainkan peran penting didalam pergerakan pasar. Anda dapat menggunakannya untuk menentukan titik-titik berbahaya ketika harga berubah arah mendekati level support dan resistence atau kemungkinan harga malah berlanjut setelah melewati batas rasio dan menuju rasio lainnya. Maka dari itu rasio tersebut dapat digunakan seperti sebuah rambu-rambu peringatan, dengan begitu para trader yang menggunakan Fibonacci bisa berhati-hati ketika mengambil posisi atau pun close order.