(IndoIB) – Emas melesat lebih tinggi di hari selasa setelah sebelumnya jatuh lebih dari 2 persen, setelah di sesi sebelumnya terjadi penggeseran terdalam yang lebih dari satu tahun setelah terjadi kemerosotan berlanjut dalam harga minyak.
Pukul 10:24 WIB spot emas naik 0,3 persen pada $1,196.10 per ounce. Pada hari senin logam mulia turun 2,5 persen memberikan semua keuntungan minggu lalu karena harga minyak jatuh dari 5-1 terendah / 2 tahun, memotong emas yang sebagai lindung nilai terhadap inflasi bahan bakar minyak.
Sejak 2 Desember 2013, penurunan hari senin merupakan yang terbesar untuk spot emas dalam satu hari. Untuk pengiriman Februari emas AS turun 0,9 persen menjadi $ 1.197 per ounce, perenggangan kerugian kelima sesi.
Selain minyak, para investor memerhatikan pertemuan Federal Reserve yang berlangsung dua hari dan akan dimulai pada hari Selasa mengenai petunjuk waktu kenaikan suku bunga AS. Ekonomi AS telah menguat dan pekerjaan diciptakan lebih cepat dari yang diperkirakan sejak pertemuan terakhir The Fed pada bulan Oktober, setelah menegaskan bahwa acuan suku bunga tidak akan naik untuk waktu yang cukup.
Para pejabat harus segera memutuskan apakah akan mengganti frase meskipun di bawah target inflasi AS dan pelemahan ekonomi yang terjadi di Eropa dan Asia.
“Kau akan melihat pasar yang bergejolak jika mereka tidak drop ‘considerable time’ frase” kata Victor Thianpiriya seorang analis di Australia dan Selandia baru Banking Group yang melihat emas mempunyai kemungkinan menuju ke $1.180 pada akhir tahun (Reuters).
Analis INTL FCStone Edward Meir percaya bahwa Fed akan menjaga “considerable time” frase dalam pernyataannya yang akan dikeluarkan pada hari Rabu, dia juga mengatakan bahwa para pembuat kebijakan akan memilih untuk menunggu dan melihat “Apakah ekonomi AS akan terjebak dalam arus perlambatan pertumbuhan global”.
“Jika dalam penilaian kami benar, kami harus melihat dolar melemah dari sini dan mengangkat sedikit komoditas, jadi kemungkinan kami akan tinggal emas masuk ke rilis, namun berbahaya untuk jangka pendek yang untuk saat ini telah terlihat” Meir mengatakan dalam sebuah catatan (Reuters).